Thursday, July 6, 2017

Model Pembelajaran

0 comments
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Model pembelajaran akan menjelaskan makna kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung. Setiap model pembelajaran mengarahkan pendidik ke dalam mendesain pembelajaran dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk membantu peserta didik belajar, sehingga kompetensi dan tujuan belajarnya tercapai. Model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran akan menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, sehingga tercapai kompetensi yang ditentukan.
Efektif tidaknya pendidik mengajar akan tergantung pada bagaimana pendidik mampu melaksanakan aktivitas mengajar secara baik. Oleh karena itu, pendidik dan tenaga kependidikan perlu memperkaya pemahamannya mengenai model pembelajaran. Jadi model pembelajaran dirancang untuk membelajarkan peserta didik dan memudahkan guru menggunakan strategi, metode, teknik, pengajaran sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab pendidik.[1]
Dengan model pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,menilai dan menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat diperoleh tidak saja melalui pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan juga melalui kesempatan memantapkan  dan menerapkannya dalam berbagai situasi baru yang semakin beragam.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian model pembelajaran terpadu ?
2.      Apasaja karakteristik dan konsep pembelajaran IPS terpadu ?
3.      Apasaja model-model pembelajaran IPS terpadu ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengetian Model Pembelajaran Terpadu
Istilah “model” dapat dipahami sebagai suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan. Selain itu, istilah “model” dapat juga dipahami sebagai suatu barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya. Sedangkan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan belajar dan mengajar. Secara bebas dapat diartikan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan menentukan perangkat-perangkat pembelajaran.[2]
Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi, keterangan seperti ini disebut juga dengan kurikulum atau pengajaran lintas bidang studi. Secara umum pembelajaran terpadu pada prinsipnya terfokus pada pengembangan perkembangan kemampuan siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Pembelajaran terpadu juga suatu model pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna pada pembelajaran terpadu artinya, siswa akan memahami konsep-konep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami. Pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.[3]

Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran terpadu sebagai berikut:
1.         Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan ataupun lainnya.
2.         Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata disekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.
3.         Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.
4.         Menggabungkan sebuah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.

B.       Karakteristik dan Konsep Pembelajaran IPS Terpadu
1.      Karakteristik pembelajaran IPS terpadu
a.       IPS merupakan gabungan dari unsur geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan politik,serta sosiologi/antropologi.
b.      Kompetensi dasar IPS yaitu dari mata pelajaran gabungan
c.       Kompetensi dasar IPS terkait dengan masalah-masalah sosial
d.      Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS dapat terkait dengan peristiwa-peristiwa dan perubahan masyarakat
e.       Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS dikaji dengan menggunakan 3 dimensi yaitu: ruang,waktu dan norma/nilai

Sedangkan menurut Hilda Karli, Pembelajaran terpadu memiliki beberapa karakteristik diantaranya[4]:
a.         Berpusat pada anak (studend centerd)
b.         Memberi pengalaman langsung pada anak
c.         Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
d.        Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
e.         Bersifat luwes
f.          Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
g.         Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus,tidak        dari      sudut pandang yang terkotak-kotak
h.         Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa
i.           Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik
j.           Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi

2.      Konsep Pembelajaran IPS Terpadu
Model pembelajaran terpadu pada hakekatnya merupakan sistem pendidikan yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajarannya disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran IPS terpadu dapat mengambil topik dari salah satu cabang ilmu tertentu kemudian dilengkapi, diperdalam dan diperluas dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Misalnya topik “Kegiatan Ekonomi Penduduk”. Kegiatan ekonomi penduduk dapat ditinjau dari kondisi fisik-geografi yang tercakup dalam ilmu Geografi. Secara sosiologis, kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Salah satu keterpaduan yang bisa dilakukan guru (sesuai dengan filosofi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah memadukan Kompetensi Dasar.[5]

C.      Model-Model Pembelajaran IPS Terpadu
1.      Model Fragmented
Model ini adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara terpisah yaitu hanya terfokus pada satu disiplin mata pelajaran. Model ini adalah model tradisional yang memiliki kelebihan antara lain :
a.       Kemurnian suatu disiplin ilmu ditinggalkan bersih
b.      Guru menyiapkan pembelajaran sebagai seorang ahli dalam bidangnya yang menggali bidang studi secara luas dan mendalam.
c.       Model ini memberikan kenyamanan bagi semua yang terlibat karena mewakili norma bidang studi yang tidak boleh dipandang enteng
d.      Menyediakan pandangan jelas dan jernih akan disiplin ilmu sehingga guru dapat menggeser prioritas pembelajaran bidang studinya dengan mudah.
Selain kelebihan, model ini memiliki kekurangan antara lain :
a.       Siswa dibiarkan dengan sumbernya sendiri untuk membuat koneksi atau mengintegrasikan konsep-konsep yang serupa.
b.      Tumpang tindih antar konsep, keterampilan dan prilaku tidak diterangkan kepada siswa sehingga transfer belajar pada situasi terkini jarang terjadi.
c.       Membiarkan siswa tanpa kendali dalam membuat hubungan baik inter dan antar disiplin ilmu dalam mencari beberapa penelitian akhir dalam transfer belajar yang lebih jelas.
d.      Siswa dengan mudah terjebak dalam timbunan tugas yang tiada akhir meskipun setiap guru memberi jumlah tugas yang rasional akan tetapi feel komulatitifnya akan berlimpah bagi siswa
2.      Model terhubung (connected)
Adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu topik dengan topik yang lain dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu sehingga dengan demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Keunggulan model ini adalah :
a.     Dengan pengintegrasian ide-ide inter bidang studi siswa mempunyai gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada aspek tertentu.
b.      Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses internalisasi.
c.  Mengintegrasikan ide ide dalam inter bidang studi memungkinan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah.
     Selain keunggulan, model ini juga memiliki kelemahan antara lain:
a.      Masih kelihatan terpisahnya inter bidang studi.
b.     Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide inter bidang studi.
c.   Dalam memadukan ide ide pada satu bidang studi maka usaha yang mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.[6]
3.      Model Nested
Yaitu model pembelajaran terpadu yang merupakan pengintegrasian kurikulum dalam satu disiplin ilmu dengan memfokuskan pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh guru kepada siswa dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content) yang meliputi ketrampilan erfikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill). Kelebihan model nested adalah :
a.    Guru dapat memadukan beberapa ketrampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran.
b.     Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa.
c.      Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berfikir, keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan.
d.   Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
Kekurangan model nested adalah bila guru tanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa ketrampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran akan berdampak pada siswa di mana prioritas pelajaran menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk melakukan bebertapa tugas belajar sekaligus.
4.      Model sequenced
Model sequenced adalah model pembelajaran di mana saat guru mengajarkan suatu mata pelajaran ia dapat menyusun kembali topik mata pelajaran lain dalam urutan pengajaran itu dalam topik yang sama atau relevan. Pada intinya satu mata pelajaran membawa serta mata pelajaran lain dan sebaliknya. Kelebihan model ini adalah :
a.    Dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dan unit guru dapat mengutamakan     prioritas kurikuladari pada hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks.
b.      Guru dapat membuat keputusan yang kritis tentang isi materi.
c.      Dari sudut pandang siswa urutan topik yang sengaja disusun saling berhubungan membantu siswa memeahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna.
Sedangkan kekurangan model ini adalah :
a.       Diperlukan kompromi untuk membentuk model mereka sendiri.
b.    Guru harus merelakan otonomi mereka dalam menyusun urutan kurikulum sebagaimana mereka bekerja sama dengan partner guru lain.
c.     Mengurutkan sesuai peristiwa terkini memerlukan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang terlibat dalam content area.
d.      Tidak mudah untuk membuat urutan seperti kedengarannya.
5.      Model Shared
Adalah suatu model pembelajaran terpadu di mana pengembangan disiplin ilmu yang memayungi kurikulum silang. Contohnya Matematika dan IPA disejajarkan sebagai ilmu pengetahuan. Kesusastraan dan Sejarah digabung pada label kemanusiaan, seni musik, menari, dan drama, di bawah payung kesenian yang pokok, teknologi komputer dan industri rumah tangga sebagai kesenian yang perlu dipraktikkan. Kelebihan perencanaan model shared ini antara lain[7] :
a.    Kemudahan dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu.
b.     Dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpah tindih akan memungkinkan mempelajari konsep lebih dalam.
c.      Lebih mudah untuk menjadwalkan periode perencanaan bagi sebuah tim yang terdiri dari dua guru dari pada menyulap jadwal untuk tim yang terdiri dari empat orang guru.
d.    Dua orang guru dapat menggabungkan jam pelajarannya bersama-sama untuk menciptakan hambatan waktu yang lebih besar.
Kekurangan dari model ini adalah :
a.       Hambatan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan model ini.
b.      Fleksibilitas dan kompromi berperan penting dalam keberhasilan implementasi model ini.
c.       Memerlukan kepercayaan dalam kerjasama tim secara bersamaan.
d.    Model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerja sama dalam fase awal.
e.     Untuk menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.
6.      Model Webed
Model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema dapat ditentukan dengan negosiasi antara guru dengan siswa dan dapat pula dengan diskusi sesama guru. Setelah tema disepakati kemudian dikembangkan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitan dengan bidang-bidang studi yang lain.
Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed) ini antara lain :
a.       Penyeleseksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar.
b.      Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c.       Memudahkan dalam perencanaan.
d.      Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa.
e.     Memberi kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang saling terkait.
Kelemahan yang dimiliki model ini ialah :
a.       Sulit dalam menyeleksi tema.
b.      Cendrung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c.       Guru lebih memusatkan perhatian dalam kegiatan pembelajaran dari pada pengembangan konsep.
7.      Model Threaded
Merupakan model pendekatan pembelajaran terpadu seperti melihat melalui teropong dimana titik pandang (fokus) dapat mulai dari jarak terdekat dengan mata sampai titik terjauh dari mata. Model integrasi kurikulum ini berpusat pada metakurikulum yang menggantikan atau tumpang tindih dalam beberapa atau selurih isi materi. Menggunakan ide sebuah metakurikulum, tingkat kelas atau satu tim interdeparyemen menargetkan satu set keterampilan berfikir untuk dituangkan dalam prioritas isi yang ada.
Kelebihan model ini berputar balik sekitar konsep metakurikulum. Metakurikulum ini adalah kesadaran dan kontrok dari keterampilan dan strategi berfikir dan belajar yang keluar dari materi pokok. Guru menekankan pada perilaku metakognitif sehingga siswa belajar bagaimana mereka belajar. Dengan membuat siswa menyadari proses belajar mereka maka dimungkinkan transfer di masa mendatang. Kelebihan model ini adalah tidak hanya disiplin ilmu tetap murni tetapi siswa menuai keuntungan tambahan dari proses berfikir yang lebih tinggi yang menimbulkan kekuatan bagi kecakapan hidup.
Kelemahan model ini adalah :
a.       Kebutuhan untuk menambahkan kurikulum lain.
b.      Hubungan materi antar mata pelajaran tidak tertuju dengan jelas.
c.       Metakurikulum permukaan akan tetapi disiplin ilmu tetap statis.
d.      Hubungan antara isi pokok bahasan tidak ditekankan.
e.       Untuk meneropong metakurikulum melalui isi, seluruh guru harus memahami keterampilan dan strategi tersebut.
8.      Model Integrated
Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, prinsip dan sikap saling tumpang tidih dalam beberapa bidang studi. Fokus pengintegrasian terletak pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh guru kepada siswanya dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan ini meliputi ketrampilan berfikir(thinking skill), keterampilan sosial ( social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).
Model Integrated (keterpaduan) memiliki kelebihan, yaitu :
a. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi karena memfokuskan isi pelajaran,strategi berfikir,keterampilan sosial, dan ide penemuan lain, satu pelajaran mancakup banyak dimensi sehingga pembelajaran semakin diperkaya dan berkembang.
b.      Memotivasi siswa untuk belajar.
c.    Memberi perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat, tidak memerlukan waktu tambahan untuk bekerja dengan guru lain, tidak perlu mengulang materi yang tumpang tindih sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Kekurangan model ini terletak pada :
a.       Guru, guru harus menguasai konsep,sikap,dan keterampilan yang diprioritaskan.
b.      Penerapannya, sulitnya menerapkan model ini secara penuh.
c.       Memerlukan tim antar bidang studi baik dalam perencanaan maupun pelaksanaanya.
d.    Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masingmasing bidang studi         menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
9.      Model Immersed
Model ini dilaksanakan dengan menyaring seluruh isi kurikulum dengan menggunakan suatu cara pandang tertentu misalnya seseorang memadukan semua data dari berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran kemudian menampilkannya melalui sesuatu yang diminatinya dalam suatu ide.
10.  Model Networked
Adalah model pembelajaran terpadu yang berhubungan dari sumber luar sebagai masukan dan semuanya meningkatkan yang baru dan meluaskan ide-ide atau mengembangkan ide-ide. Pelaksanaan pembelajaran terpadu pada dasarnya adalah agar kurikulum bermakna bagi siswa. Pembelajaran terpadu dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman siswa tentang kondisi fisik,mental,dan lingkungan sosial mereka agar mereka dapat mengambil bagian dan belajar bersama untuk mengembangkan kemampuan pemahaman masing-masing. Mereka dapat belajar dalam kelompokkelompok dimana mereka bebas mengeluarkan pendapatnya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka bahan ajar pembelajaran terpadu haruslah berisi materi yang terintegrasi dan mengarah pada upaya pendidikan yang membekali siswa dengan pengetahuan,keterampilan, dan sikap yang mengarah pada tumbuhnya potensi siswa akan kesadaran sosial dalam kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.



BAB III
KESIMPULAN

Model pembelajaran IPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti sejarah,geografi,ekonomi,hukum dan politik, sosiologi/antropologi dan sebagainya. Pembelajaran terpadu juga suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi. Pembelajaran ini dilakukan semata-mata untuk membuat proses belajar menjadi lebih efektif,efisien,menyenangkan serta bermakna. Model-model pembelajaran IPS terpadu antara lain : Model Fragmented, Model Terhubung (Connected), Model Nested, Model Sequenced, Model Shared, Model Webed, Model Threaded, Model Integrated, Model Immersed Dan Model Networked.


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran IPS Terpadu, http://www.depdiknas.go.id diakses pada tanggal 22 Maret 2017
http://mipimusyell.blogspot.co.id/2012/10/model-model-pembelajaran-ips-terpadu.html diakses pada tanggal 23 Maret 2017
http://umimualifah12.blogspot.co.id/2014/11/model-pembelajaran-ips-mi.html diakses pada tanggal 22 Maret 2017
Sagala, Syaiful, Supervisi Pembelajaran, Bandung: ALFABETA, 2010
Tim Pengembang PGSD. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. DEPDIKBUD, 1997



[1] Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran, (Bandung: ALFABETA, 2010) hal.65
[2]    Ibid, hal. 62-63
[3] Tim Pengembang PGSD. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. (DEPDIKBUD, 1997) hal. 17
[4]  http://umimualifah12.blogspot.co.id/2014/11/model-pembelajaran-ips-mi.html diakses pada tanggal 22 Maret 2017
[5] Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran IPS Terpadu, http://www.depdiknas.go.id diakses pada tanggal 22 Maret 2017
[6] http://mipimusyell.blogspot.co.id/2012/10/model-model-pembelajaran-ips-terpadu.html diakses pada tanggal 23 Maret 2017
[7]  http://mipimusyell.blogspot.co.id/2012/10/model-model-pembelajaran-ips-terpadu.html diakses pada tanggal 23 Maret 2017
read more