BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Network layer merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan
teknik pengolahan data, dalam sebuah komunikasi dikenal adanya kualitas komuniasi
yang mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi kepada tujuan. tidak
lepas dari kebutuhan akan perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam
merencanakan perangkat lunak khususnya, diperlukan sebuah standar agar sistem
yang dihasilkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan mengingat jenis
perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan sangat beragam.
Selain itu, dalam membuat perangkat lunak perlu pendefinisian fungsi yang jelas
agar perangkat lunak yang dibuat memiliki fleksibilitas khususnya dalam hal
pengembangan,untuk itulah, model standar OSI disusun dalam bentuk
lapisan-lapisan agar lebih mudah dalam merealisasikannya.
Model
referensi OSI mendefinisikan protokol komunikasi dalam bentuk 7 (tujuh) lapisan,
dimulai dari lapisan fisik sebagai lapisan paling bawah dan dekat dengan
perangkat keras komunikasi data yang digunakan, sampai dengan lapisan aplikasi
pada lapisan paling atas yang berkaitan langsung dengan user.
Dan sekarang
kami akan menjelaskan lapisan ketiga dalam lapisan OSI yaitu : lapisan
network layer.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di
sampaikan oleh kelompok kami adalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan network layer ?
2. Fungsi dari network layer ?
3. Alat
–alat apa saja yang ada di dalam network layer ?
4. Hal-hal
apa saja yang berkaitan dengan network
layer ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini untuk mengetahui tentang lapisan OSI
lebih mendalam lagi terutama pada lapisan ketiga OSI yaitu : lapisan network
layer.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. NETWORK LAYER
A.
Pengertian
Network Layer
Network
layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI.
Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa
fungsi yaitu :
-
Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (
routing ) terhadap paket-paket melalui jaringan. Membuat dan menghapus
koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.
-
Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi
penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.Lapisan jaringan juga menyediakan
layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang
berada di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan
lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link (lapisan kedua) dalam
banyak implementasi protokol dunia nyata.Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat
IP digunakan di dalam lapisan ini.
B.
Fungsi-Fungsi
Network Layer
Tiga fungsi utama:
1.
Path determination: menentukan
rute yang ditempuh paket dari sumber ketujuan ( Routing algorithms)
2.
Switching memindahkan
paket dari input router ke output router beberapa arsitektur jaringan
mensyaratkan router call setup sepanjang jalur sebelum data dialirkan.
3.
Network layer
berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Network layer juga berfungsi untuk
mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat header untuk paket-paket, dan melakukan
routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch
layer-3.2. serta Mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana komputer
mengidentifikasi logical address seperti IP Adreses bagaimana menuruskan /
routing (olehrouter ) dan untuk siapa pengiriman paket data.
C. Alat-Alat
Dalam Network Layer
1. NIC
NIC
(Network Interface Card) merupakan peralatan yang langsung berhubungan dengan
komputer dan didesain agar komputer dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan
akses ke media fisik jaringan, dimana setiap bit data seperti tegangan listrik,
arus, gelombang elektromagnetik, besaran fisik lainnya di bentuk dan selanjutnya
akan di tentukan oleh NIC. NIC adalah contoh perangkat yang bekerja pada layer
pertama atau layer physical.
2. Repeater
Repeater
merupakan salah satu contoh aktif hub, repeater merupakan alat yang dapat menerima
sinyal kemudian memperkuat dan mengirimkan kembali sinyal tersebut ke tempat
lain sehingga dapat menjangkau area yang lebih luas. Repeater termasuk
peralatan yang bekerja pada layer physical.
3. Hub
Merupakan
peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu
komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Hub di pakai pada jaringan topologi
star dan bekerja pada layer data link.
4. Bridge
Bridge
merupakan peralatan yang dapat menggabungkan beberapa segmen dalam sebuah
jaringan. Beda halnya dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC Address tujuan.
Sehingga apabila data dikirim melalui bridge maka data tersebut akan dikirim ke
komputer yang menjadi tujuannya saja. Bridge bekerja pada layer data link.
5. Switch
Switch
memiliki beberapa kelebihan yakni dalam hal forwarding method paket yang akan
dilewatkan. Ada emapat jenis forwarding method yang dimiliki switch:
·
Strore and forward
·
Fragment free
·
Cut through
·
Adaptive switching
6. Router
Router
adalah peralatan jaringan yang dapat menggabungkan satu jaringan dengan jaringan
yang lain. Jika di amati router mirip dengan bridge, namun dalam kasusnya router
lebih “cerdas” dibanding bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang
disimpan di memorinya untuk membuat keputusan ke mana dan bagaimana paket akan
dikirim melalui rute yang terbaik. Router bekerja pada layer network.
D.
Hal-hal Jaringan Komputer
yg berkaitan dengan Network Layer
1.
Memahami
Proses Data Berjalan Dari Satu Jaringan Ke Jaringan Lainnya. Fungsi
utama dari layer tiga, yaitu layer Network adalah pada referensi model OSI untuk
enable message untuk melewati antar jaringan local yang terhubung, yang biasanya lebih
banyak jaringan lewat link WAN. Piranti-piranti, protocol-protocol, dan
program-program yang berjalan pada layer Network bertanggung jawab untuk
mengidentifikasikan, memilah, dan mengarahkan traffic yang melalui antar-jaringan.
Jaringan menjelaskan beberapa
kumpulan dari piranti terhubung bersama-sama untuk berbagi informasi dan
resources dan juga saling berkomunikasi. Secara fisik, jaringan-jaringan
diidentifikasikan oleh segmen-segmen media transmisi dan juga oleh
address-address jaringan.
2.
Subnetting
Jaringan
Suatu jaringan didefinisikan oleh
address jaringannya. Address jaringan dapat mempunyai arti baik internal maupun
external. Dilihat dari luar (jaringan tersebut), sebuah address jaringan dapat
mengidentifikasikan suatu jaringan dibawah satu administrasi. Secara internal,
jaringan itu sendiri dapat dibagi kedalam beberapa jaringan, dimana
masing-masing mempunyai address jaringannya sendiri-sendiri. Hal ini disebut sebagai “subnetting”.
3.
Subnetting
Layer Network
Jaringan ini sebagai jaringan yang
di manage oleh satu organisasi. Akan tetapi secara internal, jaringan ini
mempunyai banyak subnet-subnet. Setiap subnet tidak dapat berkomunikasi satu
sama lain, akan tetapi dengan router-router semua piranti bisa melakukan
komunikasi satu sama lain antar jaringan (sesuai dengan rule security yang
dibuat). Router-router menghubungkan jaringan-jaringan, segmen jaringan dengan
address-address yang berbeda.
4. Address Layer Network
Pada layer Data Link,
address-address mengidentifikasikan masing-masing piranti fisik. Yang ada pada NIC adapter
pada komputer, NIC mempunyai address MAC yang unik. Akan tetapi
mengidentifikasikan address fisik tersebut belumlah cukup untuk bisa melakukan
komunikasi dan melakukan routing antar-jaringan. Kemampuan untuk melakukan
routing antar jaringan tergantung identifikasi jaringan-jaringan. Hal ini bisa
dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical addresses untuk
membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link. Logical
addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan address
piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.
Address jaringan secara tipical
berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan, dan sebuah address logical
piranti, keduanya digunakan untuk mengarahkan (route) messages.
5. Protocol-protocol Routing
Protocol-protocol
layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi routing
antar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layer
Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain.
Suatu protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang
menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan
berbagi informasi routing antar-jaringan, dan membuat keputusan-keputusan
tentang jalur mana yang akan dipakai. Protocol-protocol routing meliputi yang berikut:
1. Routing
Information protocols (RIP)
2. Interrior
Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Open
shortest path first (OSPF)
4. Netware
link service protocol (NLSP)
6. Protocol yang bisa diarahkan (routed protocol)
Suatu routed protocol adalah suatu
protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar-jaringan. Suatu protocol yang
bisa dilewatkan harus berisi informasi address layer Network. Protocol-protocol
yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-protocol meliputi:
IP; IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.
7. Protocol yang Tidak dapat dilewatkan
(Non-routable protocols)
Tidak semua protocol bisa dilewatkan
atau diarahkan, yang merupakan protocol-protocol yang tidak bisa dilewatkan
yaitu:
1.
Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi
address-address logical.
2.
Menggunakan Static route-route yang sudah
didefinisikan yang tidak bisa diubah.
contoh:
·
NetBIOS (Network Basic Input / Output) ·
NetBEUI (NetBIOS Extended user interface · LAT (Local Area Transport)
8. Switching
Disamping routing, fungsi lain dari
layer Network adalah Switching.
1)
Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada
satu port dari satu jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada
jaringan lainnya.
2)
Memindahkan data antara jaringan 1 dengan jaringan 2
yang terhubung untuk mencapai tujuan akhir.
Ada dua
metode bagaimana paket-paket berjalan melalui suatu jaringan yang kompleks,
switching circuits, dan paket switching.
Circuit
Switching mempunyai karakteristik berikut:
·
Jalur ditentukan dari start ke finish.
·
Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum
dimulainya komunikasi.
· Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan
technology yang sama yang digunakan sebagai jaringan telpon.
·
Semua paket mengambil jalur yang sama.
·
Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus
dibuka tutup setiap saat.
·
Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar
piranti.
Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switched network.
Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switched network.
Packet Switching mempunyai karakteristik
berikut:
·
Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
·
Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai
mengirim data.
·
Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun
lagi untuk setiap sessi.
·
Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda.
·
Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya
pada saat bersamaan.
·
Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC)
antar piranti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Network layer
merupakan lapisan pendukung dari lapisan yang lain, yang berada pada lapisan
ketiga OSI. lapisan ini mentransfer paket data kelamat IP lainnya, Network Layer merupakan layer yang bertanggung
jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama
perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini
berbentuk paket. Network layer juga
berfungsi untuk pengendalian operasi subnet.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul Makalah ini. Penyusun banyak
berharap saudara/i memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya Makalah ini yang berjudul
“NETWORK LAYER”. Yang membahas tentang pengertian network layer, fungsi network
layer, alat-alat yang ada pada network layer, dan hal-hal yang berkaitan dengan
jaringan komputer pada network layer. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun
dan khususnya juga para saudara saudari semua .
0 comments:
Post a Comment