BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat
praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami
kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih
standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang
lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa
secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar
atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita.
Padahal, bahasa bersifat sangat luwas, sangat manipulatif. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja,
bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi
tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat
untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat
untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.
Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia
menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap
luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat
modern.
B.
Rumusan masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun
secara sistematis dan runtut sesuai dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu
perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah yang menjadi batu pijakan untuk
pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut ialah sebagai
berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan Bahasa?
- Apa fungsi Bahasa ?
- Bagaimna Perkembangan Bahasa ?
- Apa fungsi bahasa Indonesia ?
C.
Tujuan Penulisan
Adanya suatu diskusi yang kita lakukan sudah
barang tentu semuanya mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan
tersebut berbeda ataupun sama. mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah :
1.
Dapat mengetahui apa itu bahasa
2.
Dapat mengetahui fungsi bahasa
3.
Dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana
perkembangan bahasa
- Dapat membuka cakrawala pengetahuan berkenaan fungsi bahasa Indonesia
Penulis
melakukan penulisan ini selain bertujuan memenuhi tugas mata kuliah juga untuk
mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bahasa
Bahasa adalah
sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat
pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat
aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana
komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Gorys Keraf (1994:1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau
makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat
pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung
di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu
yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk
berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa
diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer,
produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
B.
Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum
dan secara khusus.
- Fungsi bahasa secara umum :
1.
Sarana ekspresi Diri
Pada awalnya, seorang
anak menggunakan bahasa untu mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada
sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk
mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi.Dalam perkembangannya, seorang
anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya,
melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Pada saat
menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa
tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi
pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya
untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. contohnya tulisan kita dalam sebuah
buku, merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak
memikirkan siapa pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita
tanpa memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan
tetapi, pada saat kita menulis surat kepada orang lain, kita mulai berpikir
kepada siapakah surat itu akan ditujukan. Kita memilih cara berbahasa yang
berbeda kepada orang yang kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita
kepada teman kita.
2.
Sebagai alat
komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Tujuan penggunaan proses komunikasi secara
spesifik sebagai berikut:
1.
Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2.
Mempengaruhi perilaku seseorang
3.
Mengungkapkan perasaan
4.
Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku
orang lain
5.
Berhubungan dengan orang lain
6.
Menyelesaian sebuah masalah
7.
Mencapai sebuah tujuan
8.
Menurunkan ketegangan dan menyelesaian
konflik
9.
Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng
lain
Bahasa merupakan
saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat
untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi
diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan
agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang.
Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial
yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua
cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal
dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka
symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu
diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3.
Sebagai alat
berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi
tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu
beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
·
Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
·
Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti
temperatur, cahaya dan panas.
·
Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
·
Bereproduksi.
·
Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan
hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau
kelangkaan jenis.
Integrasi adalah
suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2
pengertian, yaitu :
·
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan
unsur-unsur tertentu Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang
dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur
sosial atau kemasyarakatan.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa
yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman - teman
dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur
dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4.
Sebagai alat kontrol
Sosial.
Kontrol
sosial mengacu pada suatu proses baik yang direncanakan maupun yang tidak
direncanakan, di mana dalam proses kontrol sosial tersebut masyarakat dibuat
agar mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat. Masyarakat berharap bahwa
individu di dalam dirinya sendiri sudah muncul kesadaran untuk mematuhi norma
dan mempunyai perilaku yang konform dengan aturan di masyarakat, artinya bahwa
perilaku konformi tas itu bersifat inheren di dalam diri individu. Meskipun
demikian ada sebagian besar manusia yang harus dilatih untuk menjalankan
konformitas di mana proses sosialisasi terlibat di dalamnya. Melalui proses
sosialisasi seseorang akan mempelajari perilaku apa yang dapat diterima
berkaitan dengan berbagai situasi yang akan dia hadapi, selain itu ia akan
belajar perilaku mana yang pantas dan tidak pantas untuk ia laksanakan.
Bentuk
kontrol sosial berkaitan dengan pemberian sanksi baik yang berupa hukuman
maupun imbalan pada perilaku yang disetujui maupun tidak disetujui oleh
masyarakat. Di dalam masyarakat ada berbagai bentuk kontrol sosial seperti
bahasa, gosip, ostratisme, intimidasi serta kekerasan fisik yang umumnya
dilakukan oleh individu terhadap individu lain. Apapun bentuk kontrol sosial
yang dilaksanakan semua itu bertujuan untuk mengembalikan individu yang
melakukan perilaku menyimpang maupun untuk mencegah orang untuk menyimpang dan
konform terhadap nilai dan aturan yang berlaku di masyarakat Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol
sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku - buku
pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol
sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.
Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita.
- Fungsi bahasa secara khusus :
1.
Mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk
sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya.
Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
2.
Mewujudkan Seni
(Sastra).
Bahasa yang dapat
dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi,
prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau
makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar
bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3.
Mempelajari bahasa-
bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui
peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang
mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi
rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk
mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno
atau penemuan prasasti-prasasti.
4.
Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia,
serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia
akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan
supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi
kebaikan manusia itu sendiri.
C.
Perkembangan bahasa Indonesia
Berbicara
mengenai Bahasa Indonesia tentunya tak bisa terlepas dari asal usul Bahasa
Indonesia itu sendiri, apabila meruntut ke belakang, Bahasa Indonesia
berakar dari rumpun Bahasa Melayu yang akhirnya mengalami perkembangan seiring
dengan adanya pengukuhan secara resmi Bahasa Indonesia pada saat peristiwa
Sumpah Pemuda tepat pada 28 Oktober 1928. Peristiwa tersebut secara langsung
mengantarkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Indonesia.
Bahasa
Indonesia sendiri mulai mengalami masa perkembangannya pada masa pemerintahan
Orde Lama yang ditandai dengan adanya bentuk ejaan lama seperti rangkaian dj,
tj, oe,dan bentuk lain ejaan lama. Di samping kemunculan ejaan lama,
perkembangan Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemunculannya para
sastrawan Indonesia, mulai dari sastrawan angkatan 45, balai pustaka, hingga
sastrawan-sastrawan muda yang saat ini mulai bermunculan.
Terkait dengan
sedikit ulasan sebelumnya, perkembangan Bahasa Indonesia dewasa ini berkembang
sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya menimbulkan dampak positif,
dampak negatifnya pun ada. Berkembangnya bahasa pergaulan yang saat ini mulai
bermunculan mempengaruhi bentuk baku dari Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan
Yang disempurnakan (EYD) pun mulai terlupakan. Masyarakat merasa lebih nyaman
berkomunikasi menggunakan bahasa yang dikenal dengan Bahasa Gaul. Mereka bahkan
merasa tak mengikuti perkembangan jaman apabila tidak bisa berbicara
dengan bahasa gaul tersebut, selain itu, kemunculan bahasa pergaulan itu
memberikan efek domino terhadap munculnya bahasa-bahasa baru yang tentunya
menyimpang dan menyalahi bentuk EYD itu sendiri. Bahasa-bahasa itu antara lain
bahasa komunikasi yang digunakan oleh sebagian komunitas, golongan bahkan
perkumpulan tertentu. Sebagai contoh bahasa yang digunakan oleh para waria yang
sangat khas kita dengar.
Kita sebagai
generasi muda sudah saatnya mengembalikan Bahasa Indonesia ke bahasa yang
seharusnya. Mengurangi komunikasi menggunakan bahasa gaul bisa menjadi salah
satu upaya kearah tersebut. Sebagai realisasinya yaitu dengan membiasakan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik di lingkungan keluarga. Penggunaan
bahasa sms yang baik dan benar pun bisa pula kita lestarikan untuk memperbaiki
penggunaaan Bahasa Indonesia secara benar.
D.
Fungsi bahasa Indonesia
1.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Kedudukan pertama dari bahasa Indonesia sabagai
bahasa nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam
bulir- bulir Sumpah Pemuda.
Bahasa
Indonesia sebagai kebangaan bangsa
Kedudukan kedua ini dibuktikan dengan masih
digunakkannya bahasa Indonesia hingga saat ini juga. Hal ini membuktikan betapa
besarnya kebanggaan dan rasa cinta bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendiri.
Tidak seperti Negara lain yang harus menggunakan bahsa Negara persemakmurannya.
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras adat dan budaya
Kedudukan ketiga adalah bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia pada
kegiatan sehari – hari seperti pada media-media komunikasi atau pada
acara-lainnya.
2.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
Sebagai bahasa negara berarti bahasa indonesia
adalah bahasa resmi.dengan begitu bahasa indonesia harus digunakan sesuai
dengan kaidah, tertib, cermat dan masuk akal.bahasa indonesia yang dipakai
harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya diukur oleh aturan kebahasaan dan logika
pemakaia.dari dua tugas itu, posisi bahasa indonesia perlu mendapatkan
perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa indonesia sumber.garda guru
posisi pembelajaran bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia tidak akan
terpinggirkan oleh bahasa asing karena dlm sejarahnya sendiri bahasa indonesia
adalah bahasa persatuan.
3.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia
dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa
Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulis.
4.
Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam
dunia pendidikan.
Kedudukan kedua
dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari
taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus
berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku
yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu
dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek).
5.
Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada
tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintah
Kedudukan
ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya
diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa.
Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat
diterima oleh masyarakat.
6.
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan
kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan
keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran,
buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena
sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu
kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan
menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan
sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun,
lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,
dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Sedangkan fungsi bahasa adalah terbagi 2 yaitu
fungsi umum dan fungsi khusus. Adapun fungsi umum sebagai berikut : Sarana ekspresi Diri, Sebagai alat komunikasi, Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial, Sebagai
alat kontrol Sosial.
Adapun Fungsi khusus sebagai berikut :Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, Mewujudkan Seni (Sastra),
Mempelajari bahasa- bahasa kuno, Mengeksploitasi IPTEK.
Bahasa yang kita pakai
di negara kita ini adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga mempunyai
beberapa fungsi yaitu
1.
Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional.
2.
Bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara.
3.
Bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi kenegaraan.
4.
Bahasa Indonesia
sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
5.
Bahasa Indonesia
sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
6.
Bahasa Indonesia
Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
B.
Saran
Bertolak
dari materi Fungsi Bahasa serta
Perkembangannya ,Sebaiknya
kita perlu banyak membaca serta memahami kajian dalam bahasa Indonesia dan
bahasa daerah itu sendiri. Serta adanya peran dari dosen pembimbing dan
kerjasama antara mahasiswa, agar tercipta mahasiswa yang handal dan
professional.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmadi,
Muhammad dkk. 2008. Teori dan Aplikasi: Bahasa Indonesia di
Perguruan
Tinggi. Surakarta: UNS Press.
Depdikbud.
1988. Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta.
0 comments:
Post a Comment