BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perubahan yang terjadi di dunia terasa
begitu cepat, sehingga menyebabkan seluruh tatanan yang ada di dunia ini ikut
berubah,sementara tatanan yang baru belum terbentuk.sendi-sendi kehidupan yang
selama ini diyakini kebenarannya menjadi usang.Nilai-nilai yang menjadi
penutupan hidup telah kehilangan otoritasnya,sehingga manusia menjadi
bingung.kebingungan itu menimbulkan berbagai krisis,terutama ketika terjadi
krisis moneter yang dampaknya terasa sekali di bidang politik,sekaligus juga
mempengaruh di bidang moral serta sikap perilaku manusia di berbagai belahan
dunia,kususnya negara berkembang seperti indonesia. Guna merespons kondisi
tersebut diatas,pemerintah perlu mengantisipasi agar tidak menuju kearah
keadaan yang lebih memperhatikan.
Pancasiala
merupakan warisan luar biasa dari pendiri bangsa yang mengacu kepada
nilai-nilai luhur.Hampir tidak ada keraguan lagi,mayoritas bangsa indonesia ini
berpendapat bahwa pancasila sebagai dasar negara sekalipun pandagan hidup
masyarakat indonesia yang plurat tidak tergantikan.Pancasila kembali menjadi
rujukan dan panduan dalam pengambilan berbagai kebijakan dan langkah,mulai
dalam kehidupan keagamaan, kemanusian,kebangsaan, demokrasi dan keadilan.
B.Rumusan Masalah
a.
Pengaertian Ideologi
b.
Kekuatan Ideologi
c. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
d.
Mekanisme Pengembagan Ideologi Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua
kata majemuk,yaitu idea logos,yang berasal dari bahasa yunani eidos dan logos secara sederha ideologi berarti
suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya dan merupakan
pemikiran filsafat.Dalam arti kata luas,istilah ideologi dipergunakan untuk
segala kelompok cita-cita,nilai-nilai dasar,dan keyakinan-keyakinan yang mau
dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif dalam arti ini ideologi disebut
terbuka.Dalam arti sempit,ideologi adalah gagasan atau teori yang meyeluruh
tentang makna hidup dan nilai-nilai yang menentukan dengan mutlak bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak.Artian ini disebut juga ideologin
tertutup.Kata ideologi sering juga dijumpai untuk pengertian memutlakkan
gagasan tertentu,sifatnya tertutup.Dimana teori-teori bersifat pura-pura dengan
kebenaran tertentu.Tetapi menyembunyikan kepentingan kekuasaan tertentu yang
bertentangan dengan teorinya.
Pokok-pokok pikiran yang perlu di kemukakan
mengenai ideologi adalah sebagai berikut.
1. Bahwa ideologi merupakan sistem pemikiran yang erat kaitannta dengan
prilaku manusia.Kecuali itu, ideologi merupakan serangkaian pemikiran yang berkaitan
dengan tertib sosial dan politik yang ada dan berupaya untuk berubah atau
mempertahankan tertip sosial dan politik yang bersangkutan.
2. Bahwa ideologi di samping mengemukakan npogram juga menyertakan strategi
guna merealisasikannya.
3.
Bahwa ideologi dapat di pandang sebagai serangkaian pemikiran yang dapat
mempersatukan manusia,kelompok,atau masyarakat, yang selanjudnya di arahkan
pada terwujudnya pertisipasi secara evektif dalam kehidupan sosial politik.
4.
Bahwa yang bisa merubah suatu pemikiran yang menjadi ideologi adalah
funmgsi pemikiran itu dalam berbagai lembaga politik dan kemasyarakatan.
Istilah ideologi pertama kali
dikemukakan oleh Destut de tracy seorang prancis pada tahun 1796.menurut tracy
ideologi yaitu , ‘science of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa
perubahan institusional dalam masyarakat prancis
1.
Padmo Wahjono
Mengartikan
ideologi sebagai kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasarnya.Menurut
pakar hukum tata negara ini ideologi merupakan suatu kelanjutan atau
konsekuensi dari pada pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa, dan akan
berupa seperangkat tata nilai yang diciptakan akan delearisir di dalam
kehidupan berkelompok.
2.
Muhyarto
Pakar ekonomi mengartikan bahwa ideologi
adalah sejumlah dokrin, kepercayaan dan simbol-simbol sekelompok masyarakat
atau satu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman karya (atau perjuangan)
untuk mencapai tujuan atau bangsa.
3.
M.Sastrapratedja
Pakar budaya ini mengartikan bahwa
ideologi adalah seperangkat gagasan atau pikiran yang berorientasi pada
tindakan yang diorganisir suatu sistem yang teratur.Dalam hubungan ini fungsi
penting ideologi antara lain adalah untuk membentuk identitas kelompok atau bangsa
dan fungsi mempersatukan.ideologi mempunyai kecenderungan untuk memisahkan in
grup (kita) dan out grup (mereka).Bila dibandingkan dengan agama, yang
berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan, bahwa dari berbagai
ideologi,maka sebaliknya ideologi mempersatukan orang-orang dari berbagai
agama. Maka dari itu ideologi juga berfungsi untuk berfungsi berbagai komflik
atau ketegangan sosial menjadi silydarity making dengan mengangkat berbagai
perbedaan kedalam tata nilai lebih tinggi.
Menurut soediman kartohadiprodjo, adanya semboyan
tersebut telah menjadi salah satu ekspresi jiwa bangsa indonesia yang turun
temurun, yang asas-asasnya terdapat dalam hukum-hukum adat.
4.
Soerjanto poespowardojo
Seorang pakar sosiologi-budaya,
mengartikan ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara
keseluruhan menjadi landasan bagi seorang atau masyarakat untuk memahami jagat
raya dan bumi sisinya serta untuk menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
5. Fran Magnis Suseno
Seorang pakar filsafat, mengartikan
ideologi dalam arti luas, dan dalam arti sempit.Dalam arti luas,dan kurang
tepat istilah “ideologi” dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita,
nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai
pedoman normatif. Dalam arti ini keyakinan bahwa negara dan kesetiakawan akan
disebut ideologi. setelah
mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi
tersebut soerjanto poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut.
1.
Sruktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan
landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
2.
Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
3.
Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
4.
Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
5.
Kemampuan dan mampu menyemangati dan memdorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6.
Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,menghayati serta
mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung didalamya.
Ideologi juga diartikan sebagai ajaran,doktrin,teori,atau
ilmu yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi
patunjuk pelaksaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
dalam bermasyarakat.berbangsa dan bernegara(Bahan penataran BP-7 pusat 1993).
Dalam praktik orang menganut dan
mempertahankan ideologi sebagai cita-cita karena ideologi merumuskan cita-cita hidup.Oleh
karena itu, menurut gunawan setiardja (1993),ideologi dapat dirumuskan sebagai
seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang yang dijadikan
pedoman dan cita-cita hidup. Ideologi berasal satu tingkat lebih rendah dari
filsafat.
Jika filsafat merupakan kegemaran
sebagian kecil orang saja,karena tidak semua orang mempunyai kecenderungan
pribadi mencari kebenaran tertinggi itu, Maka ideologi diminati oleh lebih
banyak manusia.Menurut edward shils (lihat BP-7 pusat,i991:382-384)salah satu
seorang pekar mengenai ideologi jika manusia sudah mencapai taraf perkembangan
intelektual tertentu.Maka kecenderungan menyusun ideologi ini merupakan suatu
ciri darsar kemanusiannya.
Ideologi merupakan wawasan yang hendak
diwujudkan maka ideologi selalu berkonotasi politik.politik yang juga bisa
diterjemahkan sebagai kebijakan,menyakut asas serta dasar bagaimana mewujudkan
ideologi itu kedalam kenyataan,khususnya dengan membangun kekuatan yang
dipergunakan.serta untuk mempergunakan kekuatan itu untuk mencapai tujuan.
Disamping kata “ideologi”juga ada kata
“ideologis” kata ini selalu berkonotasi negatif dan tidak pernah dipakai dalam
arti “ideologi terbuka” setiap usaha untuk memutlakkan gagasan-gagasan tertentu
disebut ideologis.Biasanya kata “ideologis” sekaligus membawa konotasi, bahwa
gagasan-gagasan yang dimutlakkan itu sebenarnya menyelubungi dan dengan demikian
melindungi kepentingan-kepentingan kekuasaan tertentu.
Didalam ideologi orang tidak mempermasah
nilai kebenaran internalnya karena perbedaan itu ideologi disebut sebagai suatu
sistem pemikiran yang sifatnya tertutup (pranarka,1985:372).
2.Pancasila sebagai ideologi
nasional
Dalam orientasi ini ideologi mempunyai
pandangan tentang alam,masyarakat,manusia,dan segala realitas yang dijumpai
serta dialami semasa hidupnya.
Terdapat empat tipe ideologi (BP:-7
Pusat,1991:384,yaitu sebagai berikut.
a.
Ideologi konservasi,yaitu
ideologi yang memelihara keadaan yang ada(satatus qua), setidak-tidaknya secara
umum,walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-hal teknis.
b.
Kontra ideologi, yaitu melegetemesikan
penyimpangan yang ada dalam masyarakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap
baik.
c.
Ideologi reformis, yaitu berkehendak untuk
mengubah keadaan.
d.
Ideologi revolusioner,yaitu bertujuan mengubah
seluruh sistem nilai masyarakat itu.
Pancasila sebagai ideologi nasional, dapat
di artikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita
mengenai sejarah,manusia,masyarakat,hukum,dan negara indonesia, yang bersumber
dari kebudayaan indonesia.
B. Kekuatan Ideologi
Menurut alfian, seorang pakar ilmu
politik,mengemukakan bahwa kekuatan suatu ideologi itu tergantung pada kualitas
3(tiga) demensi yang ada pada ideologi itu sendiri.
a.
Demensi realitas, yaitu bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung didalam
ideologi tersebut secara riil berakal dalam/hidup dalam masyarakat atau
bangsanya, Terutama karna nilai-nilai dasar tersebut bersumber dan budaya dan
pengalaman sejarahnya (menjadi volkgeist/jiwa bangsa).
b. Demensi idealisme,yaitu bahwa
nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan
tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman praktik kehidupan bersama
sehari-hari dengan berbagai dimensinya.
c. Dimensi
Fleksbilitas/dimensi
pengembangan , yaitu ideologi tersebut memiliki keluasan yang memungkinkan dan
merangsang pengembangan pemikiran baru yang relevan tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakikat atau jati din yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya,dan
menurut pakar ini pancasila memenuhi ketiga demensi tersebut.
C. Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
1. Pengertian Ideologi terbuka
Ciri khas ideologi terbuka ialah
nilai-nilai dan cita-citanya tidak di paksa dari luar,melainkan di gali dan di
ambil dari kekayaan rohani, moral, dan budi masyarakat sendiri. Dasarnya dari
konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan di temukan dalam
masyarakat sendiri. Oleh karena itu.ideologi terbuka adalah milik dari semua
rakyat, masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya.Ideologi terbuka bukan
hanya dapat di benarkan melainkan nilai-nilai dasar menurut pandanagan neegara
modern bahwa negara moderen hidup dari nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya
karena itu sifatnya harus terbuka, luwes dab fleksibel, dan tidak bersifat
tertutup maupun kaku, yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.Mengenai
pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka, bukanlah berarti bahwa nilai
dasarnya dapat diubah atau di ganti dengan nilai yang lain.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang
dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara
internal.berbeda halnya ideologi yang di impor,yang akan bersifat tidak wajar
(artifisal) dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh kelompok kecil
,manusia(yang mengimpor ideologi tersebut).Dengan demikian,ideologi tersebut
bersifat tertutup.
a. Demensi ideologi terbuka
Dalam pandangan Dr, Alfian, kekuatan suAtu
ideologi tergantung pada 3 (tiaga) demensi yang terkandung di dalam dirinya,
yaitu sebagai berikut;
1.
Demensi Realitas
2.
Demensi Idealisme
3.
Dimensi fleksibilitas (kelenturan)
b. Gagasan pancasila sebagai
ideologi terbuka
Gagasan pertama mengenai pancasila sebagai
ideologi terbuka secara formal di tampilkan sekitar tahun 1985, walaupun
semangatnya sendiri sesungguhnya dapat di telusuri dari pembahasan para pendiri
negara pada tahun 1945.
c. Perwujudan pancasila sebagai
ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka sangat
mungkin mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang di hadapi oleh bangsa
indonesia. Fleksibilitas ideologi pancasila mengandung nilai-nilai sebagai
berikut.
1.
Nilai Dasar
2.
Nilai Intrumental
3.
Nilai Praxis
Ideologi terbuka adalah ideologi yang
dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara
internal.Sumber semangat ideologi terbuka itu,sebenarnya terdapat dalam
penjelasan umum UUD 1945,yang menyatakan, “...Terutama bagi negara baru dan
negara muda, lebih baik hukum dasar yang yang tertulis itu hanya memuat
aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan pokok itu diserahkan kepada
undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya,dan mencabutnya.”
Selanjutnya dinyatakan, “...yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam
hidupnya bernegara ialah sangat, semangat para penyelenggara negara,Semangat
para pemimpin pemerinrahan.”
Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber
atau berakal pada pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa. Dengan
demikian, ideologi tersebut akan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Hal ini adalah suatu prasyarat bagi
suatu ideologi.Berbeda halnya dengan ideologi yang diimpoer, yang akan bersifat
tidak wajar (artifisial) dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh kelompok
kecil manusia (yang mengimpor ideologi tersebut). Dengan demikian,ideologi
tersebut bersifat tertutup.
Pancasila berakar pada pandangan hidup
bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi prasyarat suatu ideologi
terbuka.sekalipun suatu ideologi itu bersifat terbuka, Tidak berarti bahwa
keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan
ideologi itu sendiri,hal mana merupakan suatu yang tidak nalar.Suatu ideologi
sebagai suatu rangkuman gagasan-gagasan dasar yang terpadu dan bulat tanpa
kontradiksi atau saling bertentangan dalam rumuskan sebagai hal ihwal buruk
baiknya sesuatu, yang dalam hal ini ialah apa yang di cita-citakan (padmo
wahyono, 1991.; 39-40).
2. Faktor pendorong keterbukaan
ideologi pancasila
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai
kterbukaan ideologi pancasila (BP-7 pusat, 1993),adalah sebagai berikut.
a.
Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembsng secara cepat
b.
Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan
beku,cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c.
Pengalaman sejarah politik kita dimasa lampau
d.
Tekat untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar pancasila yang
bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka
mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi pancasila pertama
ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir dinamis dan konseptual dalam dunia
modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak
berubah,nilai instrument al sebagai sarana
mewujudkan nilai dasar yang dapat
berubah suatu dengan keadaan,dan nilai
praktis berupa pelaksanaan secara nyata dan sesungguhnya.Nilai-nilai pancasila
dijabarkan dalam norma-norma dasar pancasila yang terkandung dan tercermin
dalam pembukaan UUD 1945 .Nilai atau
norma dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 ini,tidak boleh berubah
atau diubah, karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut
kaedah pokok dasar negara yang
fundamental (staatsfundamentealnorm).perwujudan
atau pelaksanaan nilai-nilai insrumental dan nilai-nilai praksis harus tetap
mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
3.Sifat ideologi
Kebenaran pola pikir seperti terurai diatas
adalah sesuai dengan sifat ideologi yang memiliki tiga dimensi penting (BP-7
pusat, 1993)sebagai berikut.
a. Dimensi realitas
Menurut pandangan alfian (BP-7 pusat,
1991:192),pancasila mengandung demensi realitas ini di dalam
dirinya.Nilai-nilai yang terkandung didalam dirinya,bersumber dari nilai-nilai
riil yang hidup dalam masyarakat, sehingga tertanam dan berakar di dalam masyarakat,terutama pada
waktu ideologi itu lahir sehingga mereka betui-betul merasakan dan menghayati,
bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama.Dengan begitu
nilai-nilai dasar ideologi itu tertanam dan berakar di dalam masyarakat.
b. Demensi idealisme
Mengandung cita-cita yang ingin dicapai
dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat ,berbangsa,dan
bernegara.Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal,bukanlah hubungan
angan-angan yang sama sekali tidak mungkin direalisasikan.Oleh karena itu,
dalam suatu ideologi yang tangguh biasanya terjalin berkaitan yang saling
mengisi dan saling memperkuat antara demensi
realitas dan demensi idealisme yang terkandung di dalamnya.Logikanya,
pancasila bukan hanya memenuhi demensi kedua dari suatu ideologi, tetapi
sekaligus juga memenuhi sifat keterkaitan yang saling mengisi dan saling
memperkuat antara dimensi pertama (Demensi realita) dengan demensi kedua
(Demensi idealisme).
c. Demensi fleksibilitas
Melalui pemikiran baru tentang
dirinya,ideologi itu mempersegar dirinya,Memelihara ,dan memperkuat
releventasinya dan waktu ke waktu. Dari itu dapat kira disimpulkan bahwa suatu
ideologi terbuka, karena bersifat demokratis,memiliki apa yang mungkin dapat
kita sebut sebagai dinamika internal yang mengandung dan merangsang mereka yang
meyakininya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang dirinya tanpa
khawatir atau menaruh curiga akan kehilangan hakikat dan dirinya.Melaui hal ini
kita yakin, bahwa revelansi ideologi kita akan semakin kuat,jati dirinya akan
semakin mantap dan berkembang.
4. Batas-batas keterbukaan ideologi pancasilla
Keterbukaan ideologi pancasila ada
batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar,yaitu sebagai berikut.
a.
Stabilitas nasional yang dinamis.
b.
Larangan terhadap ideologi marxisme,leninisme,dan komunisme.
c.
Mencegah berkembangnya paham liberal.
d.
Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisah kan kehidupan
masyarakat.
e.
Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
Penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka
membawa implikasi:
1.
Bangsa indonesia harus memprtajam kesadaran akan nilai-nilai dasarnya
yang bersifat abadi.
2.
Bangsa indonesia harus menyadari adanya kebutuhan untuk mengembangkan nilai-nila
dasar secara kreatif dan di namis untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman
.
Pengertian terbuka adalah terbuka untuk
berinteraksi dengan lingkungan sekitar pada tatanan nilai instrumental.Tentu
saja perlu digariskan batas-batas keterbukaan tersebut.
1.
kepentingan Stabilitas Nasional
Walaupun pada dasarnya semua gagasan untuk
menjabarkan nilai dasar dapat di
ajukan, namun jika sejak awal sudah dapat dipekiarakan gagasan itu akan
menimbulkan keresahan yang melua, selayaknya dicarikan memontum,bentuk , serta
metode yang tepat untuk menyampaikannya.
2. Larangan Terhadap Ideologi Marxisme-
Leninisme/Komunisme
Walaupun secara faktual bangsa indonesia
dapat melihat proses kebangkrutan ideologi Marxisme-Leninisme/komunisme,namun Marxisme-Leninisme /komunikasi tidak dapat
diabaikan begitu saja (suprapto,1993:48).keterbukaan ideologi pancasila pada
tatanan nilai instrumental dan nilai praksisnya bukan berarti bangsa indonesia
tetap waspada terhadap kerawanan-kerawanan yang mumgkin ditimbulkan oleh faham
tersebut.Marxime-Leninisme/komunisme memiliki wawasan yang negatif terhadap
komflik karena tidak mengenal perdamaian. Dalam pandangan komflik hannya dapat
di akhiri, manakalah salah satu pihak yang bertentangan mengalami kehanncuran.Prinsip
menghalalkan segala cara untuk mencapai cita-citanya dipandang sebagai konsep
yeng bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
D. Mekanisme pengembangan ideologi pancasila
Pengembangan atas nilai-nilai dasar pancasila menjadi
nilai-nilai instrumental atau operasional dalam garis-garis besar haluan negara
bukan sesuatu yang baru. Formalnya dapat dikatakan sejak bangsa indonesia
berhasil mencanagkan pembangunan nasional disegala bidang yang meliputi
bidang-bidang ideologi, politik,ekonomi, sosial, budaya dan pertahan keamanan
nasional (IPOLEKSOSBUD-HAMKAMNAS)sebagai mana yang tertuang dalam
ketetapa-ketetapan majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia (MPR-RI)
dapat dianggap sebagai salah satu wujud pengembangan dari pada nilai-nilai
dasar pancasila.
Dilingkungan praktisi, sudah selayaknya bila
mengembangkan nilai-nilai operasional pancasila,Sedangkan di lingkungan ilmuan
dan pengamat, yang sering kali mendasarkan pada ilmu pengetahuan baik secara
perbandingan maupun secara kedalaman, maka sesuan dengan tuntutan modern
tentang ilmu pengetahuan, dituntut suatu aspek amaliah yang senantiasa
berorientasi pada suatu gagasan dasar atau ideologi.
Adapun
dilingkungan organisasi kemasyarakatan pengembangan nilai-nilai operasional ini
ini telah dimulai pengembangan yang dilakukan secara perorangan, kemudian
dikembangkan melalui kelompok organisasi(kemasyarakatan) dan setelah itu
ditampung oleh organisasi sosial pilitik, serta pada tahap berikutnya terjadi
proses pelembagaan dilembaga formal, yaitu lembaga perwakilan permusyawaratan.
Alur semacam ini perlu dibudayakan sebagai budaya politik karena budaya politik
itu pada dasarnya merupakan pengembangan ideologi pancasila. Kegiatannya dapat
beragam, dan berkumpul atau mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, muktamar
organisasi dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ideologi mempunyai arti
pengetahuan tentang gagasan-gagasan,ide-ide,science of ideas atau ajaran
tentang pengertian-pengertian dasar.ideologi secara fungsional merupakan
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang kebaikan bersama dan
tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.
Karakteristik ideologi pancasila
merupakan ciri khas yang membedakannya dengan ideologi yang lain.kesimpulan
yang bisa ditarik adalah sekalipun
pengertian ideologi bervariasi,tetapi jika dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan.
Kesaman-kesamaanya,yakni ideologi adalah prinsip dasar, arah,dan
tujuan dalam kehidupan.selain mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus
mengetahui fungsi ideologi.ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat
sehingga mampu menjadi landasan, pedoman , dan bekal serta jalan bagi sesuatu
kelompok,masyarakat,bangsa,dan negara.
B.Saran
Bahwa pancasila sebagai
ideologi nasional sangat penting bagi kehidupan masyarakat,karena ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa
komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya negara merdeka,bersatu
,berdaulat.adil,dan makmur.dan pancasila sebagai ideologi nasional,dapat
menjelaskan suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita dan bisa
mengetahi sejarah,manusia,masyarakat,hukum,dan negara indonesia yang bersumber
dari kebudayaan indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Syarbani,Syahrial,Pendidikan Pancasila,Bogor,Ghalia Indonesia,2003.
0 comments:
Post a Comment