Friday, August 12, 2016

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Nasional



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
    Perubahan yang terjadi di dunia terasa begitu cepat, sehingga menyebabkan seluruh tatanan yang ada di dunia ini ikut berubah,sementara tatanan yang baru belum terbentuk.sendi-sendi kehidupan yang selama ini diyakini kebenarannya menjadi usang.Nilai-nilai yang menjadi penutupan hidup telah kehilangan otoritasnya,sehingga manusia menjadi bingung.kebingungan itu menimbulkan berbagai krisis,terutama ketika terjadi krisis moneter yang dampaknya terasa sekali di bidang politik,sekaligus juga mempengaruh di bidang moral serta sikap perilaku manusia di berbagai belahan dunia,kususnya negara berkembang seperti indonesia. Guna merespons kondisi tersebut diatas,pemerintah perlu mengantisipasi agar tidak menuju kearah keadaan yang lebih memperhatikan.
     Pancasiala merupakan warisan luar biasa dari pendiri bangsa yang mengacu kepada nilai-nilai luhur.Hampir tidak ada keraguan lagi,mayoritas bangsa indonesia ini berpendapat bahwa pancasila sebagai dasar negara sekalipun pandagan hidup masyarakat indonesia yang plurat tidak tergantikan.Pancasila kembali menjadi rujukan dan panduan dalam pengambilan berbagai kebijakan dan langkah,mulai dalam kehidupan keagamaan, kemanusian,kebangsaan, demokrasi dan keadilan.
B.Rumusan Masalah
      a.       Pengaertian Ideologi
       b.      Kekuatan Ideologi
          c.    Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
       d.      Mekanisme Pengembagan Ideologi Pancasila


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Ideologi
          Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk,yaitu idea logos,yang berasal dari bahasa yunani  eidos dan logos secara sederha ideologi berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat.Dalam arti kata luas,istilah ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita,nilai-nilai dasar,dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif dalam arti ini ideologi disebut terbuka.Dalam arti sempit,ideologi adalah gagasan atau teori yang meyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.Artian ini disebut juga ideologin tertutup.Kata ideologi sering juga dijumpai untuk pengertian memutlakkan gagasan tertentu,sifatnya tertutup.Dimana teori-teori bersifat pura-pura dengan kebenaran tertentu.Tetapi menyembunyikan kepentingan kekuasaan tertentu yang bertentangan dengan teorinya.
  Pokok-pokok pikiran yang perlu di kemukakan mengenai ideologi adalah sebagai berikut.
1. Bahwa ideologi merupakan sistem pemikiran yang erat kaitannta dengan prilaku manusia.Kecuali itu, ideologi merupakan serangkaian pemikiran yang berkaitan dengan tertib sosial dan politik yang ada dan berupaya untuk berubah atau mempertahankan tertip sosial dan politik yang bersangkutan.
2. Bahwa ideologi di samping mengemukakan npogram juga menyertakan strategi guna merealisasikannya.
3.      Bahwa ideologi dapat di pandang sebagai serangkaian pemikiran yang dapat mempersatukan manusia,kelompok,atau masyarakat, yang selanjudnya di arahkan pada terwujudnya pertisipasi secara evektif dalam kehidupan sosial politik.
4.      Bahwa yang bisa merubah suatu pemikiran yang menjadi ideologi adalah funmgsi pemikiran itu dalam berbagai lembaga politik dan kemasyarakatan.
         Istilah ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destut de tracy seorang prancis pada tahun 1796.menurut tracy ideologi yaitu , ‘science of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat prancis
      1.      Padmo Wahjono
     Mengartikan ideologi sebagai kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasarnya.Menurut pakar hukum tata negara ini ideologi merupakan suatu kelanjutan atau konsekuensi dari pada pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa, dan akan berupa seperangkat tata nilai yang diciptakan akan delearisir di dalam kehidupan berkelompok.
      2.      Muhyarto
      Pakar ekonomi mengartikan bahwa ideologi adalah sejumlah dokrin, kepercayaan dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau satu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman karya (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan atau bangsa.
      3.      M.Sastrapratedja
     Pakar budaya ini mengartikan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan atau pikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir suatu sistem yang teratur.Dalam hubungan ini fungsi penting ideologi antara lain adalah untuk membentuk identitas kelompok atau bangsa dan fungsi mempersatukan.ideologi mempunyai kecenderungan untuk memisahkan in grup (kita) dan out grup (mereka).Bila dibandingkan dengan agama, yang berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan, bahwa dari berbagai ideologi,maka sebaliknya ideologi mempersatukan orang-orang dari berbagai agama. Maka dari itu ideologi juga berfungsi untuk berfungsi berbagai komflik atau ketegangan sosial menjadi silydarity making dengan mengangkat berbagai perbedaan kedalam tata nilai lebih tinggi.
      Menurut soediman kartohadiprodjo, adanya semboyan tersebut telah menjadi salah satu ekspresi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun, yang asas-asasnya terdapat dalam hukum-hukum adat.
         4.      Soerjanto poespowardojo
       Seorang pakar sosiologi-budaya, mengartikan ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi sisinya serta untuk menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
5.   Fran Magnis Suseno
      Seorang pakar filsafat, mengartikan ideologi dalam arti luas, dan dalam arti sempit.Dalam arti luas,dan kurang tepat istilah “ideologi” dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif. Dalam arti ini keyakinan bahwa negara dan kesetiakawan akan disebut ideologi. setelah mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi tersebut soerjanto poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut.
1.      Sruktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
2.      Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
3.      Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
4.      Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
5.      Kemampuan dan mampu menyemangati dan memdorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6.      Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,menghayati serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamya.
          Ideologi juga diartikan sebagai ajaran,doktrin,teori,atau ilmu yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi patunjuk pelaksaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat.berbangsa dan bernegara(Bahan penataran BP-7 pusat 1993).
          Dalam praktik orang menganut dan mempertahankan ideologi sebagai cita-cita karena ideologi merumuskan cita-cita hidup.Oleh karena itu, menurut gunawan setiardja (1993),ideologi dapat dirumuskan sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Ideologi berasal satu tingkat lebih rendah dari filsafat.
      Jika filsafat merupakan kegemaran sebagian kecil orang saja,karena tidak semua orang mempunyai kecenderungan pribadi mencari kebenaran tertinggi itu, Maka ideologi diminati oleh lebih banyak manusia.Menurut edward shils (lihat BP-7 pusat,i991:382-384)salah satu seorang pekar mengenai ideologi jika manusia sudah mencapai taraf perkembangan intelektual tertentu.Maka kecenderungan menyusun ideologi ini merupakan suatu ciri darsar kemanusiannya.
      Ideologi merupakan wawasan yang hendak diwujudkan maka ideologi selalu berkonotasi politik.politik yang juga bisa diterjemahkan sebagai kebijakan,menyakut asas serta dasar bagaimana mewujudkan ideologi itu kedalam kenyataan,khususnya dengan membangun kekuatan yang dipergunakan.serta untuk mempergunakan kekuatan itu untuk mencapai tujuan.
       Disamping kata “ideologi”juga ada kata “ideologis” kata ini selalu berkonotasi negatif dan tidak pernah dipakai dalam arti “ideologi terbuka” setiap usaha untuk memutlakkan gagasan-gagasan tertentu disebut ideologis.Biasanya kata “ideologis” sekaligus membawa konotasi, bahwa gagasan-gagasan yang dimutlakkan itu sebenarnya menyelubungi dan dengan demikian melindungi kepentingan-kepentingan kekuasaan tertentu.
      Didalam ideologi orang tidak mempermasah nilai kebenaran internalnya karena perbedaan itu ideologi disebut sebagai suatu sistem pemikiran yang sifatnya tertutup (pranarka,1985:372).
2.Pancasila sebagai ideologi nasional
   Dalam orientasi ini ideologi mempunyai pandangan tentang alam,masyarakat,manusia,dan segala realitas yang dijumpai serta dialami semasa hidupnya.
  Terdapat empat tipe ideologi (BP:-7 Pusat,1991:384,yaitu sebagai berikut.
a.       Ideologi konservasi,yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada(satatus qua), setidak-tidaknya secara umum,walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-hal teknis.
b.      Kontra ideologi, yaitu melegetemesikan penyimpangan yang ada dalam masyarakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik.
c.       Ideologi reformis, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan.
d.      Ideologi revolusioner,yaitu bertujuan mengubah seluruh sistem nilai masyarakat itu.
   Pancasila sebagai ideologi nasional, dapat di artikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah,manusia,masyarakat,hukum,dan negara indonesia, yang bersumber dari kebudayaan indonesia.

B. Kekuatan Ideologi
     Menurut alfian, seorang pakar ilmu politik,mengemukakan bahwa kekuatan suatu ideologi itu tergantung pada kualitas 3(tiga) demensi yang ada pada ideologi itu sendiri.
     a. Demensi realitas, yaitu bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung didalam ideologi tersebut secara riil berakal dalam/hidup dalam masyarakat atau bangsanya, Terutama karna nilai-nilai dasar tersebut bersumber dan budaya dan pengalaman sejarahnya (menjadi volkgeist/jiwa bangsa).
     b. Demensi idealisme,yaitu bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman praktik kehidupan bersama sehari-hari dengan berbagai dimensinya.
     c. Dimensi
Fleksbilitas/dimensi pengembangan , yaitu ideologi tersebut memiliki keluasan yang memungkinkan dan merangsang pengembangan pemikiran baru yang relevan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati din yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya,dan menurut pakar ini pancasila memenuhi ketiga demensi tersebut.

 C.   Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
   1. Pengertian Ideologi terbuka
    Ciri khas ideologi terbuka ialah nilai-nilai dan cita-citanya tidak di paksa dari luar,melainkan di gali dan di ambil dari kekayaan rohani, moral, dan budi masyarakat sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan di temukan dalam masyarakat sendiri. Oleh karena itu.ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat, masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya.Ideologi terbuka bukan hanya dapat di benarkan melainkan nilai-nilai dasar menurut pandanagan neegara modern bahwa negara moderen hidup dari nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya karena itu sifatnya harus terbuka, luwes dab fleksibel, dan tidak bersifat tertutup maupun kaku, yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.Mengenai pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka, bukanlah berarti bahwa nilai dasarnya dapat diubah atau di ganti dengan nilai yang lain.
     Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.berbeda halnya ideologi yang di impor,yang akan bersifat tidak wajar (artifisal) dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh kelompok kecil ,manusia(yang mengimpor ideologi tersebut).Dengan demikian,ideologi tersebut bersifat tertutup.
a. Demensi ideologi terbuka
   Dalam pandangan Dr, Alfian, kekuatan suAtu ideologi tergantung pada 3 (tiaga) demensi yang terkandung di dalam dirinya, yaitu sebagai berikut;
1.      Demensi Realitas
2.      Demensi Idealisme
3.      Dimensi fleksibilitas (kelenturan)
b. Gagasan pancasila sebagai ideologi terbuka
    Gagasan pertama mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka secara formal di tampilkan sekitar tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesungguhnya dapat di telusuri dari pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945.
c. Perwujudan pancasila sebagai ideologi terbuka
    Pancasila sebagai ideologi terbuka sangat mungkin mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang di hadapi oleh bangsa indonesia. Fleksibilitas ideologi pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
      1.      Nilai Dasar
      2.      Nilai Intrumental
       3.      Nilai Praxis
      Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.Sumber semangat ideologi terbuka itu,sebenarnya terdapat dalam penjelasan umum UUD 1945,yang menyatakan, “...Terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya,dan mencabutnya.” Selanjutnya dinyatakan, “...yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya bernegara ialah sangat, semangat para penyelenggara negara,Semangat para pemimpin pemerinrahan.”
    Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber atau berakal pada pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa. Dengan demikian, ideologi tersebut akan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Hal ini adalah suatu prasyarat bagi suatu ideologi.Berbeda halnya dengan ideologi yang diimpoer, yang akan bersifat tidak wajar (artifisial) dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh kelompok kecil manusia (yang mengimpor ideologi tersebut). Dengan demikian,ideologi tersebut bersifat tertutup.
    Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi prasyarat suatu ideologi terbuka.sekalipun suatu ideologi itu bersifat terbuka, Tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan ideologi itu sendiri,hal mana merupakan suatu yang tidak nalar.Suatu ideologi sebagai suatu rangkuman gagasan-gagasan dasar yang terpadu dan bulat tanpa kontradiksi atau saling bertentangan dalam rumuskan sebagai hal ihwal buruk baiknya sesuatu, yang dalam hal ini ialah apa yang di cita-citakan (padmo wahyono, 1991.; 39-40).
2. Faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila
    Faktor yang mendorong pemikiran mengenai kterbukaan ideologi pancasila (BP-7 pusat, 1993),adalah sebagai berikut.
a.       Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembsng secara cepat
b.      Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku,cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c.       Pengalaman sejarah politik kita dimasa lampau
d.      Tekat untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
      Keterbukaan ideologi pancasila pertama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola  pikir dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah,nilai instrument al sebagai sarana  mewujudkan nilai dasar  yang dapat berubah suatu dengan keadaan,dan  nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata dan sesungguhnya.Nilai-nilai pancasila dijabarkan dalam norma-norma dasar pancasila yang terkandung dan tercermin dalam pembukaan UUD  1945 .Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 ini,tidak boleh berubah atau diubah, karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaedah pokok dasar negara  yang fundamental (staatsfundamentealnorm).perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai insrumental dan nilai-nilai praksis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
3.Sifat ideologi
   Kebenaran pola pikir seperti terurai diatas adalah sesuai dengan sifat ideologi yang memiliki tiga dimensi penting (BP-7 pusat, 1993)sebagai berikut.
a. Dimensi realitas
    Menurut pandangan alfian (BP-7 pusat, 1991:192),pancasila mengandung demensi realitas ini di dalam dirinya.Nilai-nilai yang terkandung didalam dirinya,bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat, sehingga tertanam  dan berakar di dalam masyarakat,terutama pada waktu ideologi itu lahir sehingga mereka betui-betul merasakan dan menghayati, bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama.Dengan begitu nilai-nilai dasar ideologi itu tertanam dan berakar di dalam masyarakat.
b. Demensi idealisme
    Mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat ,berbangsa,dan bernegara.Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal,bukanlah hubungan angan-angan yang sama sekali tidak mungkin direalisasikan.Oleh karena itu, dalam suatu ideologi yang tangguh biasanya terjalin berkaitan yang saling mengisi dan saling memperkuat antara demensi  realitas dan demensi idealisme yang terkandung di dalamnya.Logikanya, pancasila bukan hanya memenuhi demensi kedua dari suatu ideologi, tetapi sekaligus juga memenuhi sifat keterkaitan yang saling mengisi dan saling memperkuat antara dimensi pertama (Demensi realita) dengan demensi kedua (Demensi idealisme).
c. Demensi fleksibilitas
   Melalui pemikiran baru tentang dirinya,ideologi itu mempersegar dirinya,Memelihara ,dan memperkuat releventasinya dan waktu ke waktu. Dari itu dapat kira disimpulkan bahwa suatu ideologi terbuka, karena bersifat demokratis,memiliki apa yang mungkin dapat kita sebut sebagai dinamika internal yang mengandung dan merangsang mereka yang meyakininya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang dirinya tanpa khawatir atau menaruh curiga akan kehilangan hakikat dan dirinya.Melaui hal ini kita yakin, bahwa revelansi ideologi kita akan semakin kuat,jati dirinya akan semakin mantap dan berkembang.
4. Batas-batas keterbukaan ideologi pancasilla                                                          
         Keterbukaan ideologi pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh         dilanggar,yaitu sebagai berikut.
a.       Stabilitas nasional yang dinamis.
b.      Larangan terhadap ideologi marxisme,leninisme,dan komunisme.
c.       Mencegah berkembangnya paham liberal.
d.      Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisah kan kehidupan masyarakat.
e.       Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
    Penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka membawa implikasi:
1.      Bangsa indonesia harus memprtajam kesadaran akan nilai-nilai dasarnya yang bersifat abadi.
2.      Bangsa indonesia harus menyadari adanya kebutuhan untuk mengembangkan nilai-nila dasar secara kreatif dan di namis untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman .
       Pengertian terbuka adalah terbuka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar pada tatanan nilai instrumental.Tentu saja perlu digariskan batas-batas keterbukaan tersebut.
      1. kepentingan Stabilitas Nasional
          Walaupun pada dasarnya semua gagasan untuk menjabarkan nilai dasar dapat di      ajukan, namun jika sejak awal sudah dapat dipekiarakan gagasan itu akan menimbulkan keresahan yang melua, selayaknya dicarikan memontum,bentuk , serta metode yang tepat untuk menyampaikannya.
       2. Larangan Terhadap Ideologi Marxisme- Leninisme/Komunisme
           Walaupun secara faktual bangsa indonesia dapat melihat proses kebangkrutan ideologi Marxisme-Leninisme/komunisme,namun  Marxisme-Leninisme /komunikasi tidak dapat diabaikan begitu saja (suprapto,1993:48).keterbukaan ideologi pancasila pada tatanan nilai instrumental dan nilai praksisnya bukan berarti bangsa indonesia tetap waspada terhadap kerawanan-kerawanan yang mumgkin ditimbulkan oleh faham tersebut.Marxime-Leninisme/komunisme memiliki wawasan yang negatif terhadap komflik karena tidak mengenal perdamaian. Dalam pandangan komflik hannya dapat di akhiri, manakalah salah satu pihak yang bertentangan mengalami kehanncuran.Prinsip menghalalkan segala cara untuk mencapai cita-citanya dipandang sebagai konsep yeng bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. 

D. Mekanisme pengembangan ideologi pancasila
        Pengembangan atas nilai-nilai dasar pancasila menjadi nilai-nilai instrumental atau operasional dalam garis-garis besar haluan negara bukan sesuatu yang baru. Formalnya dapat dikatakan sejak bangsa indonesia berhasil mencanagkan pembangunan nasional disegala bidang yang meliputi bidang-bidang ideologi, politik,ekonomi, sosial, budaya dan pertahan keamanan nasional (IPOLEKSOSBUD-HAMKAMNAS)sebagai mana yang tertuang dalam ketetapa-ketetapan majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia (MPR-RI) dapat dianggap sebagai salah satu wujud pengembangan dari pada nilai-nilai dasar pancasila.
         Dilingkungan praktisi, sudah selayaknya bila mengembangkan nilai-nilai operasional pancasila,Sedangkan di lingkungan ilmuan dan pengamat, yang sering kali mendasarkan pada ilmu pengetahuan baik secara perbandingan maupun secara kedalaman, maka sesuan dengan tuntutan modern tentang ilmu pengetahuan, dituntut suatu aspek amaliah yang senantiasa berorientasi pada suatu gagasan dasar atau ideologi.
        Adapun dilingkungan organisasi kemasyarakatan pengembangan nilai-nilai operasional ini ini telah dimulai pengembangan yang dilakukan secara perorangan, kemudian dikembangkan melalui kelompok organisasi(kemasyarakatan) dan setelah itu ditampung oleh organisasi sosial pilitik, serta pada tahap berikutnya terjadi proses pelembagaan dilembaga formal, yaitu lembaga perwakilan permusyawaratan. Alur semacam ini perlu dibudayakan sebagai budaya politik karena budaya politik itu pada dasarnya merupakan pengembangan ideologi pancasila. Kegiatannya dapat beragam, dan berkumpul atau mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, muktamar organisasi dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan                      
     Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan,ide-ide,science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang kebaikan bersama dan tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.
      Karakteristik ideologi pancasila merupakan ciri khas yang membedakannya dengan ideologi yang lain.kesimpulan yang bisa ditarik adalah sekalipun  pengertian ideologi bervariasi,tetapi jika dicermati sesungguhnya  terkandung inti-inti kesamaan.
      Kesaman-kesamaanya,yakni  ideologi adalah prinsip dasar, arah,dan tujuan dalam kehidupan.selain mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi ideologi.ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi landasan, pedoman , dan bekal serta jalan bagi sesuatu kelompok,masyarakat,bangsa,dan negara.

B.Saran
    Bahwa pancasila sebagai ideologi nasional sangat penting bagi kehidupan masyarakat,karena ideologi  merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya negara merdeka,bersatu ,berdaulat.adil,dan makmur.dan pancasila sebagai ideologi nasional,dapat menjelaskan suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita dan bisa mengetahi sejarah,manusia,masyarakat,hukum,dan negara indonesia yang bersumber dari kebudayaan indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Syarbani,Syahrial,Pendidikan Pancasila,Bogor,Ghalia Indonesia,2003.














0 comments:

Post a Comment